It was 5.30 p.m. and everybody was ready to leave the office.
At one desk, Elaine was having a quick chat with Steven about her work.
Direct: She said: “The amount of paperwork is killing me at the moment. I feel completely/totally exhausted.”
Indirect: She said that the amount of paperwork was killing her at the moment, and that she felt completely/totally exhausted.
To
make sure participants understood that we were looking for subtle
differences between sentences, we presented them with three practice
trials. They received feedback on their responses during these trials.
Rabu, 26 Maret 2014
Selasa, 25 Maret 2014
DIRECT & INDIRECT
Direct and Indirect
(9) Jhon said that he couldn't affrord to buy a new car that
# Jhon said " I can't afford to by a new car now" (Direct)
(0) Alice said that she should visit he aunt and uncle
# Alice said" I should visit her aunt and uncle (Direct)
Nama : SEPTIANI DAMA YANTI
Kelas : 1 EA 33
Npm : 18213390
(9) Jhon said that he couldn't affrord to buy a new car that
# Jhon said " I can't afford to by a new car now" (Direct)
(0) Alice said that she should visit he aunt and uncle
# Alice said" I should visit her aunt and uncle (Direct)
Nama : SEPTIANI DAMA YANTI
Kelas : 1 EA 33
Npm : 18213390
Jumat, 14 Maret 2014
MASALAH PERTUMBUHAN EKONOMI
MASALAH PERTUMBUHAN EKONOMI
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
NAMA :
|
SEPTIANI
DAMA YANTI
|
KELAS :
|
1
EA 33
|
NPM :
|
18213390
|
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1
Latar Belakang 2
1.2
Perumusan Masalah 3
BAB
II MASALAH PERTUMBUHAN EKONOMI 4
2.1 Masalah
Pertumbuhan Ekonomi 5
2.2. Masalah
Pertumbuhan Ekonomi di Negara Maju 6
2.3. Masalah
Pertumbuhan Ekonomi di Negara Berkembang 7
2.3.1 Gempuran produk dan jasa dari luar 8
2.3.2 Kurangnya dukungan pengadaan barang dan jasa 9
2.3.3 Kurangnya
kreativitas 10
2.3.4. Kurangnya
apresiasi terhadap penemuan yang bermanfaat 11
2.4 Permasalahan Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia
12
BAB
III TUJUANNYA 13
3.1 Tujuannya
14
BAB IV PENUTUP 15
4.1 Kesimpulan
16
4.2 Saran
17
DAFTAR
PUSAKA 18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Selama ini
banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum
terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan
tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat
pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan
sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan
sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan. Keadaan ini
memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan
arti dari pembangunan.
Mengingat
konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan ekonomi
nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak
boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan ekonomi tersebut
merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Sedangkan pembangunan
ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah
kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal,
penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan,
penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
1.2
Perumusan Masalah
Hal yang akan dibahas mengenai hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
suatu negara dan
upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah global. Bagi masyarakat awam, mungkin
negara maju dianggap akan terbebas dari segala macam masalah termasuk masalah
ekonomi. Kenyatannya, tak ada satu negara pun di dunia ini yang bisa terbebas
dari lingkaran setan tersebut. Mari kita bahas satu per satu masalah ekonomi,
seperti apakah yang ada pada masing-masing negara.
2.2. Masalah Pertumbuhan Ekonomi di Negara Maju
Permasalahan ekonomi di negara maju mungkin dianggap
tidak terlalu rumit. Sama halnya seperti orang kaya yang "tak
mungkin" akan bermasalah dengan stabilitas perekonomian keluarga. Padahal,
negara maju pun tak luput dari masalah ekonomi. Ingin bukti? Lihat saja kondisi
Amerika Serikat, salah satu negara adidaya, beberapa tahun terakhir ini dari
sisi ekonomi.
Kurang lebih tiga tahun yang lalu, publik sempat
dikagetkan dengan peristiwa bangkrutnya Lehman Brothers, perusahaan jasa
keuangan raksasa dunia. Bangkrutnya perusahaan raksasa tersebut tentu
mengakibatkan efek samping yang tak bisa dianggap remeh. Yang merasakan tak
hanya Amerika, namun juga hampir semua negara di dunia ini. Ibarat pondasi,
Amerika merupakan pondasi utama yang menopang bangunan di atasnya. Ketika ada
kerusakan di salah satu bagian pondasi, bangunan di atasnya pun akan ikut
goyang.
Kebangkrutan salah satu perusahaan raksasa di bidang
jasa tersebut ibarat virus. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, perusahaan-
perusahaan yang bisa dikategorikan besar juga ikut berjatuhan atau setidaknya
"koma". Kondisi perekonomian yang tidak stabil tersebut berimbas ke
mana- mana. Nilai saham yang jatuh hingga ke level minus, pengangguran
meningkat, dan kriminalitas bertambah banyak.
Masalah ekonomi di negara maju berkaitan dengan
bagaimana negara maju tersebut mempertahankan kondisi perekonomiannya agar
tetap stabil. Dari sisi produktivitas, negara maju adalah negara yang tingkat
produktivitasnya tinggi. Banyak produk-produk baru yang bermunculan dari tahun
ke tahun. Kualitas jasa yang diberikan juga terus meningkat.
Namun, bagaimana cara mempertahankan kedua hal
tersebut, itu yang menjadi masalah. Bila kita mengingat terguncangnya beberapa
negara adidaya beberapa puluh tahun yang lalu, opini kita pun akan semakin
kuat, kalau yang menghancurkan sesuatu yang sudah besar bukanlah kondisi
eksternal melainkan internal. Enron, salah satu perusahaan raksasa di bidang
energi salah satu contohnya. Siapa yang menduga bahwa perusahaan super raksasa
itu bisa habis "hanya" karena pihak manajemennya diduga melakukan moral
hazard, yaitu berupa penyalahgunaan atas laporan keuangan. Kesalahan yang
seharusnya tidak dilakukan bukan?
Jatuhnya Enron saat itu bisa dibilang peristiwa besar
yang mengguncang peradaban ekonomi dunia. Karena kebangkrutannya, salah satu
kantor akuntan publik (KAP) berskala internasional, yaitu Anderson di-delisting.
Sungguh ironis. Lagi- lagi pertanyaannya sama, apakah kebangkrutan Enron
tersebut berimbas ke segala aspek kehidupan? Ya, sudah tentu. Negara lain yang
sebelumnya sudah memiliki masalah pertumbuhan ekonomi yang cukup serius,
kondisinya bertambah parah karena bangkrutnya Enron.
Jadi, bila ada yang bilang negara maju itu pasti tak
memiliki masalah pertumbuhan ekonomi, hal itu adalah salah besar. Negara maju
tetap memiliki masalah ekonomi yang harus diwaspadai. Masalah tersebut bisa
diatasi dengan mempertahankan stabilitas ekonomi dan meningkatkan integritas
dari pihak-pihak internal, yang biasanya justru menjadi musuh dalam selimut.
2.3. Masalah Pertumbuhan Ekonomi di Negara
Berkembang
Berbeda dengan negara maju, masalah pertumbuhan
ekonomi di negara berkembang sangat mudah dilihat. Tak perlu jauh- jauh mencari
siapa contoh negara berkembang itu, karena Indonesia sudah bisa kita jadikan
bahan analisis. Apa masalah ekonomi yang ada di negara berkembang? Berikut ini
adalah beberapa masalahnya.
2.3.1 Gempuran produk dan jasa dari luar
Poin pertama ini berhubungan dengan perdagangan bebas
yang mulai dilakukan oleh banyak negara termasuk negara kita. Mudahnya produk
dan jasa dari luar untuk keluar masuk ke negara kita, telah menjadi ancaman
tersendiri bagi produsen dalam negeri. Namun, sebenarnya hal tersebut justru
menjadi tantangan untuk merangsang kreativitas. Apa jadinya bila kita hidup
"sendiri" tanpa ada rival. Tentu perjuangan kita tak akan maksimal.
Jadi, persaingan entah dari mana asalnya, sebenarnya adalah sesuatu yang mutlak
terjadi dan tak seharusnya kita hadapi secara manja.
2.3.2 Kurangnya dukungan pengadaan barang dan jasa
Masalah pertumbuhan ekonomi berikutnya di negara berkembang, berhubungan dengan
dukungan terhadap pengusaha baru. Banyak pengusaha yang curhat seperti
ini, "Bagaimana bisa berkembang coba, belum-belum udah "dipalak"
sana-sini dengan alasan kontribusi, keamanan, dan uang kerjasama!" Ya,
dilema memang. Di satu sisi, kita disuruh untuk kreatif dengan menciptakan
banyak lapangan kerja. Namun di sisi lain, pungutan liar masih ada di
mana-mana. Ibarat sebuah kondisi kita sedang berada di dalam sumur. Ketika kita
ingin keluar dari sumur yang gelap tersebut, dan ingin merasakan hangatnya
sinar matahari, kaki kita ditarik oleh orang-orang yang juga sama-sama berada
di dalam sumur.
2.3.3 Kurangnya kreativitas
Sekalipun jumlah orang-orang kreatif meningkat dari
waktu ke waktu, namun sejujurnya kita masih kekurangan orang-orang kreatif. Hal
itulah yang juga akan menjadi masalah ekonomi. Tak ada kreativitas itu artinya
mati. Bila saat ini kita adalah mahasiswa yang baru saja lulus dan tak juga
mendapatkan pekerjaan, apa yang akan kita lakukan? Memulai usaha atau bertahan
menjadi pengangguran bergengsi? "Malu dong, masa sarjana jualan?"
begitu salah satu contohnya. Padahal, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa bisa
terus naik karena banyaknya orang-orang kreatif di negara tersebut.
Bila tak ada yang kreatif, mungkin tak ada yang akan
menciptakan kendaraan dan alat komunikasi. Namun, di negara berkembang,
biasanya para penduduknya masih suka mengikuti tren. Kebanyakan dari mereka
akan malu bila berjalan sedikit "menyimpang" dari teman-temannya. Hal
tersebut bisa jadi, karena negara berkembang biasanya sudah
"terbiasa" dijajah oleh bangsa lain. Sehingga pola pikir menurut dan
patuh itu sangat membudaya. Sedangkan pola pikir nyeleneh atau tampil
beda itu dianggap melanggar aturan. Padahal pola pikir dan sikap nyeleneh
yang positif adalah bagian dari kreativitas yang mungkin bisa bermanfaat bagi
pertumbuhan ekonomi bangsa.
2.3.4. Kurangnya apresiasi terhadap penemuan yang bermanfaat
Masalah pertumbuhan ekonomi lainnya di negara
berkembang adalah kurang adanya apresiasi atau dukungan terhadap
penemuan-penemuan di bidang ekonomi yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Bahkan, lebih sering mungkin sikap nyinyir yang akan diperlihatkan ketika
penemuan tersebut tercipta.
2.4 Permasalahan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Permasalahan pokok yang dihadapi oleh negara sedang
berkembang terletak pada hasil pembangunan masa lampau, dimana strategi
pembangunan ekonomi yang menitikberatkan secara pembangunan dalam arti
pertumbuhan ekonomi yang pesat ternyata menghadapi kekecewaan. Banyak negara
dunia ketiga yang sudah mengalami petumbuhan ekonomi, tapi sedikit sekali
manfaatnya terutama dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan
dalam distribusi pendapatannya. Jurang si kaya dan si miskin semakin melebar.
Penganggur dan setengah menganggur di desa maupun di kota semakin meningkat.
Problem dari masalah kemiskinan, serta keadaan perumahan yang tidak memadai.
Ketimpangan dan ketidakmerataan serta pengangguran
tidak hanya dalam kontek nasional, tetapi dalam konteks internasional yang
memandang negara-negara yang sedang berkembang sebagai bagian peningkatan
interdependensi (saling ketergantungan) yang sangat timpang dalam sistem ekonomi
dunia. Di negara maju titik berat strategi pembangunan nampaknya ditekan untuk
mengalihkan pertumbuhan menuju usaha-usaha yang menyangkut kualitas hidup.
Usaha-usaha tersebut dimanifestasikan secara prinsip dalam perubahan keadaan
lingkungan hidup.
Pada prinsipnya problem-problem kemiskinan dan
distribusi pendapatan menjadi sama-sama penting dalam pembangunan negara
tersebut. Penghapusan kemiskinan yang meluas dan pertumbuhan ketimpangan
pendapatan merupakan pusat dari semua problem pembangunan yang banyak
mempengaruhi strategi dan tujuan pembangunan. Oleh karena itu ahli ekonomi
mengemukakan bahwa untuk perbaikan jurang pendapatan nasional hanya mungkin
bila strategi pembangunan mengutamakan apa yang disebut keperluan mutlak,
syarat minimum untuk memenuhi kebutuhan pokok, serta yang dinamakan kebutuhan
dasar.
Pengalaman pembangunan di banyak negara dewasa ini
menunjukkan, bahwa terdapat pertentangan antara gagasan dan praktek pembangunan
ekonomi. Gagasan pembangunan kontemporer berpendirian, bahwa globalisasi akan
selalu memberikan efek positif yang menguntungkan. Pada prakteknya itu tidak
selalu terjadi. Krisis finansial yang melanda Asia Timur dan Asia Tenggara
merupakan contoh ekses negatif globalisasi. Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi
yang telah dicapai tidak selalu diikuti pemerataan dan keadilan sosial.
Hal ini selanjutnya membawa kita pada dilema pokok
dalam gagasan pembangunan, yaitu adanya perdebatan di antara para pakar tentang
strategi yang seharusnya didahulukan, antara pertumbuhan dan pembangunan.
Kelompok pertama menyatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi harus didahulukan untuk
mencapai tujuan-tujuan lain dalam pembangunan. Kelompok lainnya berpendapat,
bahwa bertolak dari tujuan yang sebenarnya ingin dicapai, maka aktivitas yang
berkaitan langsung dengan masalah pembangunan itulah yang seharusnya
didahulukan, sehingga tercapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Perdebatan ini menarik untuk diikuti karena masing-masing kelompok berpendapat
dengan argumen yang kuat.
Profesor Mubyarto dan Profesor Bromley mempunyai gagasan baru dalam pembangunan, yaitu
tentang pentingnya peran kelembagaan dalam pembangunan. Selama aspek
kelembagaan belum diperhatikan dengan baik, maka akan sulit untuk merumuskan
dan melaksanakan aktivitas pembangunan yang mendukung terwujudnya pemerataan
sosial, pengurangan kemiskinan, dan usaha-usaha peningkatan kualitas hidup
lainnya. Aspek kelembagaan ini berperan penting dalam meningkatkan kemampuan
ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat miskin, dalam memanfaatkan kesempatan
ekonomi yang ada. Inovasi dalam kebijakan publik semacam ini akan senantiasa
memberikan perhatian terhadap tiga hal penting, yaitu etika, hukum, dan ilmu
ekonomi.
Etika menekankan pada persepsi kolektif tentang
sesuatu yang dianggap baik dan adil, untuk masa kini maupun mendatang. Hukum
menekankan pada penerapan kekuatan kolektif untuk melaksanakan ethical
consensus yang telah disepakati. Sementara itu, ilmu ekonomi menekankan
pada perhitungan untung rugi yang didasarkan pada etika dan landasan hukum suatu
negara.
Contoh, Permasalahan Ekonomi Di Indonesia
KENAIKAN HARGA BBM BUAT PERTUMBUHAN EKONOMI RENDAH
Reporter : Yulistyo Pratomo | Jumat, 2 Agustus 2013 16:13

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) melihat
capaian pertumbuhan ekonomi
di bawah 6 persen merupakan konsekuensi dari tingginya angka inflasi. Inflasi
membuat roda penggerak pertumbuhan melambat yakni diantaranya konsumsi domestik
dan kinerja investasi.
Gubernur
BI, Agus
Martowardojo, mengatakan tingginya angka inflasi salah
satunya disebabkan oleh penyesuaian harga BBM. Kondisi perekonomian dunia yang
belum membaik juga menjadi faktor penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi Tanah
Air. Penurunan pertumbuhan ini sudah diprediksi oleh Bank Indonesia.
"Kinerja
ekspor kita juga tidak terlalu menggembirakan," ujarnya saat ditemui di
kantor presiden, Jakarta, Jumat (2/8).
Untuk
mengantisipasi hal ini, menurutnya, pemerintah harus bergerak cepat dengan
menggenjot kinerja penyerapan anggaran, mengerem impor dan terus memberi
stimulus untuk ekspor.
"Pemerintah
juga diharapkan bekerjasama dengan Pemda supaya investor dalam bentuk FDI (investasi langsung)
masuk ke Indonesia," tuturnya.
Bank
sentral menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi dengan pemerintah dalam
menjaga besaran inflasi dan menggenjot pertumbuhan melalui sejumlah kebijakan.
"Sekarang ini kita sudah respon dengan peningkatan bunga acuan, penjagaan
nilai tukar sesuai dengan fundamental
ekonomi," jelasnya.
BAB
III
TUJUANNYA
v Tinjauan Ringkas Mengenai teori , maslah dan kebijakan makro ekonomi
Isu-isu utama dalam analisis makro ekonomi
Isu-isu utama dalam analisis makro ekonomi
·
Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu teguh?
·
Mengapa
kegiatan ekonomi tidak berkembang secara stabil?
·
Mengapa
pengangguran dan kenaikan harga-harga selalu berlaku?
v Penentuan kegiatan ekonomi
Analisis yang menunjukkan bagaimana penerimaan agregat dan penawaran
agregat akan menentukan tingkat keseimbangan kegiatan suatu perekonomian. Dalam
perekonomian modern modern komponen permintaan agregat dibedakan kepada empat
golongan.
·
Pengeluaran konsumsi rumah tangga
·
Investasi
perusahaaan-perusahaan
·
Pengeluaran
konsumsi dan investasi pmerintah, dan
·
Ekspor
v
Analisi mengenai penentuan tingkat kegiatan dalam
perekonomian perlu dibedakan kepada tiga bentuk abstraksi atau penyederhanaan
yaitu:
1.
Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang
memisalkan bahwa harga tetap dan tingkat bunga tetap.
2.
Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang
memisalakan harga tetap tetapi tingkat bunga mengalami perubahan.
3.
Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang
memisalkan harga dan tingkat bunga dapat mengalami perubahan.
v
Persoalan pokok dalam perekonomian
·
Masalah pertumbuhan ekonomi
·
Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi
·
Masalah pengangguran dan inflasi
·
Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran
v
Alat pengamat prestasi kegiatan ekonomi
·
Pendapatan nasional
·
Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran
·
Tingkat perubahan harga-harga
·
Neraca perdagangan dan neraca pembayaran
v
Tujuan dan kebijakan makro ekonomi
Tujuan kebijakan makroekonomi dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
Tujuan kebijakan makroekonomi dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
·
Menstabilkan kegiatan ekonomi
·
Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan
kerja) penuh tanpa inflasi
·
Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan merata
·
Menghindari masalah inflasi
v
Bentuk-bentuk kebijakan makro ekonomi
·
Kebijakan fiscal
·
Kebijakan moneter
·
Kebijakan segi penawaran
v
Perhitungan pendapatan nasional
Beberapa istilah dalam pendapatan nasional dan artinya:
Beberapa istilah dalam pendapatan nasional dan artinya:
·
Produk domestic bruto atau dalam istilah Goss National
Produk adalah nilai barang dan jasa dalam suatu Negara yang diproduksikan oleh
faktor-faktor produksi milik warga Negara tersebut dan warga Negara asing.
·
Produkl Nasional Produk atau istilah lainnya Gross
National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan
GDP tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda.
ü
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan
faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dalam
suatu tahun tertentu.
ü Pendapatan nasional harga berlaku dan harga tetap
Pendaptan nasional harga berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diuhasilkan sesuatu Negara dalam suatu tahun dan dinilai meurut harga yang berlaku pada tahun tersebut. Pertumbuhan suatu perekonomian dikur dari pertambahan yang sebenarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan. Untuk dapat menghitung kenaikan itu dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang dihasilkan haruslah pada harga tetap yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.
Pendapatan Nasional Bruto dan Neto
Pendaptan nasional harga berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diuhasilkan sesuatu Negara dalam suatu tahun dan dinilai meurut harga yang berlaku pada tahun tersebut. Pertumbuhan suatu perekonomian dikur dari pertambahan yang sebenarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan. Untuk dapat menghitung kenaikan itu dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang dihasilkan haruslah pada harga tetap yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.
Pendapatan Nasional Bruto dan Neto
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan tadi, bisa kita simpulkan bahwa tak
ada satupun negara di dunia ini yang terbebas dari masalah pertumbuhan ekonomi.
Namun, masalah tersebut sebenarnya malah memberikan dampak positif bagi setiap
negara. Masalah ekonomi tadi, memberikan kita kesimpulan sebagai berikut.
- Negara akan dipaksa untuk terus bergerak dan berpikir.
- Seharusnya tak ada negara "adidaya" karena setiap negara memiliki masalah ekonominya masing-masing.
- Kemajuan ekonomi tak bisa diukur hanya dengan angka, seperti anak sekolah yang dikategorikan cerdas bila mendapat nilai 10 dan bodoh bila mendapat nilai 5. Bagaimana bila yang mendapat nilai 10 tersebut adalah tukang contek dan bagaimana bila yang mendapat nilai 5 tersebut adalah siswa yang jujur? Begitu pula dengan negara. Bagaimana bila negara tersebut kaya tapi dari hasil menjual barang-barang terlarang? Dan, bagaimana bila sebaliknya.
- Masalah pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung membuat semua negara di dunia ini saling terhubung, karena tak ada negara yang bisa hidup sendiri.
Jadi,
terlepas dari apapun, masalah pertumbuhan ekonomi yang dihadapi oleh setiap
negara akan menjadikan negara tersebut lebih "segar" dan selalu
hidup. Hadapi dan berbuatlah lebih untuk mengatasinya.
4.2 Saran
Dari latar belakang dan pembahasan diatas penulis
menyarankan agar ekonomi pembangunan di Negara berkembang lebih signifikan dan
terarah dimaksud agar kesejahteraan rakyat pada Negara tersebut mengalami
peningkatan dengan ditandainya pendapatan per kapita (per orang) semakin
meningkat setiap tahunnya.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Prayitno, Hadi .Buku Ekonomi Pembangunan,
Penerbit Ghalia Indonesia
2. R. E. Baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary of
Economics. Inggris: Penguin Books Ltd
Langganan:
Postingan (Atom)